Minggu, 29 Juni 2014

MIKROEKONOMI

A.          Definisi Mikroekonomi
Mikroekonomi atau ekonomi mikro memiliki berbagai pengertian berdasarkan sudut pandang tertentu. Dalam sebuah buku, ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Berdasarkan sumber lain, definisi ekonomi mikro ialah suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang membahas tentang bagian – bagian terkecil dari keseluruhan ilmu ekonomi.
B.      Perkembangan Teori Mikroekonomi
     Seorang ekonom berkebangsaan Inggris, Adam Smith, yang dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi, adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu ekonomi mikro. Oleh karena itu, teori ekonominya disebut ekonomi laissez fairez atau ekonomi liberal. Perkembangan tersebut terjadi pada abad ke – 18 dan 19, yang kemudian selanjutnya dikembangkan kembali oleh beberapa ahli ekonomi klasik, seperti David Ricardo, Marshall, dan Pigou.
C,      Tujuan Mikroekonomi
 Ada beberapa tujuan dari dibuat atau ditetapkannya mikroekonomi, diantaranya :
1.  Menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
2. Menganalisis kegagalan pasar, yaitu keadaan ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien.
3.   Mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
4.  Mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual, yaitu individu sebagai konsumen, indivudi sebagai pemilik faktor produksi, dan individu sebagai produsen.
5.   Mempelajari cara individu dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki, sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum.
6.    Ceteris Paribus, asumsi secara teori dimana setiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu – individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro.
D.      Aspek – aspek Mikroekonomi
 Di dalam ekonomi mikro, terdapat beberapa aspek, antara lain sebagai berikut :
          1.    Analisis biaya dan manfaat
2.    Teori permintaan dan penawaran
3.    Elastisitas
4.    Bentuk-bentuk pasar
5.    Industri
6.    Teori biaya nilai guna
7.    Teori produksi
8.    Keseimbangan umum ( general equilibrium )
9.    Keadaan pasar dalam informasi asimetris
10.  Pilihan dalam situasi ketidakpastian
11.  Berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan
E.      Teori Analisis Mikroekonomi
          Analisis ekonomi mikro terdiri dari teori harga, teori produksi, dan teori distribusi. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
          E.1      Teori Harga
            Di dalam teori harga, membahas tentang proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor – faktor yang memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk – bentuk pasar, dan sebagainya.
E.2      Teori Produksi
            Teori produksi menganalisa mengenai masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor – faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba atau keuntungan maksimum tercapai.
E.3      Teori Distribusi
               Teori distribusi membahas faktor – faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
          Untuk menyusun teori – teori di atas, para ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan – anggapan dasar tertentu. Pertama, setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis rasional, artinya para konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal dari setiap barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan produsen selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kemudian, setiap subjek ekonomi mempunyai informasi yang lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar. Ketiga, tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para ahli ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi di pasar.
                        Berdasarkan anggapan – anggapan tersebut, para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan kesempatan kerja penuh akan tercapai ( full employment ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar