No.
|
Tokoh Hukum
|
Intisari Pendapat
|
1.
|
Plato
|
Hukum
adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang
mengikat masyarakat
|
2.
|
Aristoteles
|
Hukum
hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi
juga hakim
|
3.
|
Austin
|
Hukum
adalah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada makhluk
yang berakal oleh makhluk yang berakal yang berkuasa atasnya
|
4.
|
Bellfoid
|
Hukum
yang berlaku di suatu masyarakat mengatur tata tertib masyarakat itu
didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat
|
5.
|
Mr.
E.M. Mayers
|
Hukum
adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditinjau kepada
tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman penguasa-penguasa
negara dalam melakukan tugasnya
|
6.
|
Duguit
|
Hukum
adalah tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya
pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari
kepentingan bersama terhadap orang yang melanggar peraturan itu
|
7.
|
Immanuel
Kant
|
Hukum
adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak dari orang yang
satu dapat menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain memenuhi
peraturan hukum tentang Kemerdekaan
|
8.
|
Van
Apeldoorn
|
Hukum
adalah gejala sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka
hukum itu menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan, adat
istiadat, dan kebiasaan
|
9.
|
S.M.
Amir, S.H.
|
Hukum
adalah peraturan, kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma-norma
dan sanksi-sanksi
|
10.
|
Soerojo
Wignjodipoero, S.H.
|
Hukum
adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
atau dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat
|
Minggu, 29 Juni 2014
PENGERTIAN HUKUM MENURUT PENDAPAT BEBERAPA AHLI
MANFAAT PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pengertian
pendapatan nasiolnal berdasarkan metode produksi adalah barang dan jasa yag
dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional dapat diartikan sebagai
jumlah pengeluarang secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu
periode ( satu tahun ). Sedangkan berdasarkan metode pendapatan, pendapatan
nasional yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor - faktor
produksi ( rumah tangga ) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa
dalam satu tahun.
Penghitungan
pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat mengenai nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun.
Penghitungan pendapatan nasional yang dilakukan secara teliti dan cermat akan
memberikan manfaat bagi pemerintah untuk dijadikan pedoman dalam mengambil
kebijakan ekonomi. Berikut ada beberapa manfaat penghitungan pendapatan
nasional, diantaranya :
1. Menjadi Sumber Informasi bagi Pemerintah
Data pendapatan nasional digunakan
oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan - kebijakan yang telah
diambil. Seandainya pertumbuhan ekonomi sebesar 5 %, perhitungan pendapatan
nasional tersebut yang akan dijadikan sebagai salah satu acuannya. Misalnya,
untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran
masyarakat suatu negara.
Kecenderungan
( trend ) perkembangan pendapatan
nasional digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan
merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan
pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk
membeli lebih banyak kendaraan pribadi. Kenaikan jumlah kendaraan pribadi akan
menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang
tersedia, juga polusi udara akan bertambah. Oleh karena itu, pemerintah perlu
merencanakan program pelebaran jalan lebih dini serta penanggulangan polusi
udara.
2. Mengetahui Struktur Perekonomian
Dari
perhitungan pendapatan nasional, dapat diketahui struktur perekonomian suatu negara,
apakah negara tersebut termasuk negara industri, negara agraris, atau negara
yang unggul dalam bidang jasa. Selanjutnya, hasil dari perhitungan pendapatan
nasional dapat digunakan untuk menentukan ke mana perekonomian bergerak, berapa
laju kecepatan geraknya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
sasaran. Misalnya, jika sumbangan terahdap pendapatan nasional lebih besar
daripada sektor industri, maka struktur perekonomian negara tersebut bergerak
ke negara industri.
3. Mengetahui dan Membandingkan Perekonomian
Antardaerah atau Antarnegara
Dengan
membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk daerah masing -
masing, akan diketahui kehidupan ekonomi daerah yang satu berbeda dengan daerah
lainnya.
4. Memperkirakan Perubahan Pendapatan Nyata
Penghitungan
pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui perubahan pendapatan
nyata penduduknya.
5. Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antarnegara
Penghitungan pendapatan
nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan
tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan wilayah, seperti negara - negara anggota
ASEAN, antarnegara maju, atau antarnegara berkembang.
6. Membandingkan Perekonomian dari Setiap
Periode
Dengan membandingkan pendapatan
nasional setiap waktu dari tahun ke tahun, dapat memberi keterangan apakah ada
peningkatan atau penurunan dalam perekonomian, apakah ada perubahan struktur
atau tidak, dan dihubungkan dengan jumlah penduduk, apakah terdapat kenaikan
atau penurunan dalam pendapatan per kapita.
7. Mengetahui Tingkat Kemakmuran Masyarakat
Tingkat
kemakmuran masyarakat dapat diketahui melalui perhitungan pendapatan nasional. Jika nilai pendapatan nasional semakin tinggi, maka tingkat kemakmuran
masyarakat negara tersebut pun akan semakin tinggi. Di Indonesia, tingkat
kemakmuran masyarakat masih tergolong rendah. Oleh sebab itu, perlu kerja keras
dari pemerintah dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat.
PERBEDAAN MIKROEKONOMI DAN MAKROEKONOMI
Bahan Analisis
|
Mikroekonomi
|
Makroekonomi
|
Harga
|
Analisis harga
tentang suatu barang tertentu
|
Analisis harga
tentang harga keseluruhan
|
Unit
analisis
|
Analisis tentang tingkah
laku pelaku ekonomi tertentu seperti produsen dan konsumen
|
Analisis tentang
permasalahan ekonomi secara keseluruhan seperti produksi nasional,
pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi
|
Tujuan
analisis
|
Memahami bagaimana
mengalokasikan faktor-faktor produksi agar dicapai kombinasi yang tepat
|
Menganalisis pengaruh
kegiatan ekonomi tertentu terhadap kinerja perekonomian secara nasional
|
MAKROEKONOMI
A. Definisi Makroekonomi
Makroekonomi
atau ekonomi makro adalah bidang ilmu yang mempelajari keseluruhan ekonomi
dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang
dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat – sifat umum harga barang.
B. Perkembangan
Teori Makroekonomi
Sebelum tahun 1930-an,
para ekonom lebih memerhatikan ekonomi mikro, khususnya teori harga, sehingga
ekonomi makro cenderung diabaikan. Tepat pada tahun 1930-an, terjadi depresi
besar ( great depression ), yang
membuat para ekonom berbalik dan memberi perhatian besar terhadap ekonomi
makro.
Dengan perkembangan konsep pendapatan
nasional dan statistik, gagasan – gagasan yang berasal dari John Maynard
Keynes, menggunakan konsep aggregate
demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat
pengangguran. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest
and Money pada tahun 1973 yang ditulis oleh J. M. Keynes, seorang ahli
ekonomi Universitas Cambridge, Inggris. Gagasan – gagasannya sangat berpengaruh
dalam bidan ekonomi makro, yang kemudian disebut Ekonomi Keynesian.
C. Tujuan
Makroekonomi
Ekonomi
makro memiliki beberapa tujuan, di antaranya menganalisis cara terbaik untuk
memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan, serta mengusahakan
agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang.
D. Aspek
– aspek Makroekonomi
Dalam
makroekonomi terdapat beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :
1.
Pendapatan
nasional
2.
Neraca
pembayaran dan kurs valuta asing
3.
Kesempatan kerja
4.
Inflasi
5.
Pengangguran
6.
Investasi
7.
Pertumbuhan
ekonomi
8.
Suku bunga dan
perkembangan pasar saham
9.
Produksi
industri
10. Peran
pemerintah
11. Tabungan
masyarakat
E. Permasalahan
– permasalahan Makroekonomi
Ada
tiga masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketiga
masalah yang dimaksud yaitu :
E.1 Masalah Inflasi
Inflasi
merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua
negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan
kenaikan harga – harga secara umum dan terus – menerus. Oleh sebab itu, kondisi
semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus
untuk mengatasinya.
Walaupun inflasi tidak secara
otomatis menurunkan standar hidup, tetapi inflasi tetaplah menjadi suatu
masalah perekonomian, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di
antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan
dapat menyebabkan perubahan output serta
kesempatan kerja dalam masyarakat.
E.2 Masalah Pengangguran
Pengangguran
terjadi karena jumkah tenaga kerja atau pencari kerja lebih banyak dibandingkan
kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui
apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh ( full employment ) atau tidak. Secara
teoritis, perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila
tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan.
Di Indonesia, upaya untuk menekan
tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan
penduduk. Program keluarga berencana ( KB ) merupakan salah satu alternatif
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Hal tersebut
disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika bersamaan
perkembangannya bersamaan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu
tinggi.
E.3 Masalah Ketimpangan dalam Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang
memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara
dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka
wkatu satu tahun. Transaksi – transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran
menyangkut barang – barang dan jasa, dalam bentuk ekspor maupun impor, transaksi
finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara
lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi – transaksi yang bersifat
unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang – orang yang tinggal di luar
negeri.
Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam jangka panjang, permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana
mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
MIKROEKONOMI
A.
Definisi
Mikroekonomi
Mikroekonomi
atau ekonomi mikro memiliki berbagai pengertian berdasarkan sudut pandang
tertentu. Dalam sebuah buku, ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang
secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada
keterbatasan sumber daya. Berdasarkan sumber lain, definisi ekonomi mikro ialah
suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang membahas tentang bagian – bagian terkecil
dari keseluruhan ilmu ekonomi.
B. Perkembangan Teori Mikroekonomi
Seorang ekonom
berkebangsaan Inggris, Adam Smith, yang dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi,
adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu ekonomi mikro. Oleh karena
itu, teori ekonominya disebut ekonomi laissez
fairez atau ekonomi liberal. Perkembangan tersebut terjadi pada abad ke –
18 dan 19, yang kemudian selanjutnya dikembangkan kembali oleh beberapa ahli
ekonomi klasik, seperti David Ricardo, Marshall, dan Pigou.
C, Tujuan
Mikroekonomi
Ada
beberapa tujuan dari dibuat atau ditetapkannya mikroekonomi, diantaranya :
1. Menganalisis pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
2. Menganalisis kegagalan
pasar, yaitu keadaan ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien.
3. Mempelajari
perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan
kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
4. Mempelajari
kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual, yaitu individu
sebagai konsumen, indivudi sebagai pemilik faktor produksi, dan individu
sebagai produsen.
5. Mempelajari
cara individu dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki, sehingga tercapai
tingkat kepuasan yang optimum.
6. Ceteris Paribus, asumsi secara teori dimana setiap individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu – individu lain
akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro.
D. Aspek
– aspek Mikroekonomi
Di
dalam ekonomi mikro, terdapat beberapa aspek, antara lain sebagai berikut :
1. Analisis biaya dan manfaat
2. Teori permintaan dan penawaran
3.
Elastisitas
4.
Bentuk-bentuk pasar
5.
Industri
6.
Teori biaya nilai guna
7.
Teori produksi
8.
Keseimbangan umum ( general
equilibrium )
9.
Keadaan pasar dalam informasi
asimetris
10. Pilihan dalam situasi ketidakpastian
11. Berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan
E. Teori
Analisis Mikroekonomi
Analisis
ekonomi mikro terdiri dari teori harga, teori produksi, dan teori distribusi.
Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
E.1 Teori Harga
Di dalam teori harga, membahas
tentang proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan
akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor – faktor yang
memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga
permintaan dan penawaran, bentuk – bentuk pasar, dan sebagainya.
E.2 Teori Produksi
Teori produksi menganalisa mengenai
masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan produsen,
serta kombinasi faktor – faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar
tujuan untuk mencapai laba atau keuntungan maksimum tercapai.
E.3 Teori Distribusi
Teori distribusi membahas faktor
– faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus
dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para
pengusaha.
Untuk menyusun teori – teori di atas,
para ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan – anggapan dasar
tertentu. Pertama, setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis rasional,
artinya para konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal dari
setiap barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan produsen selalu berusaha
untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kemudian, setiap subjek ekonomi
mempunyai informasi yang lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar.
Ketiga, tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para ahli ekonomi dapat segera
menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi di pasar.
Berdasarkan anggapan – anggapan tersebut,
para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang
secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan kesempatan
kerja penuh akan tercapai ( full
employment ).
Langganan:
Postingan (Atom)