Minggu, 29 Juni 2014

PENGERTIAN HUKUM MENURUT PENDAPAT BEBERAPA AHLI

No.
Tokoh Hukum
Intisari Pendapat
1.
Plato
Hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat
2.
Aristoteles
Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim
3.
Austin
Hukum adalah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada makhluk yang berakal oleh makhluk yang berakal yang berkuasa atasnya
4.
Bellfoid
Hukum yang berlaku di suatu masyarakat mengatur tata tertib masyarakat itu didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat
5.
Mr. E.M. Mayers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditinjau kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya
6.
Duguit
Hukum adalah tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap orang yang melanggar peraturan itu
7.
Immanuel Kant
Hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak dari orang yang satu dapat menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain memenuhi peraturan hukum tentang Kemerdekaan
8.
Van Apeldoorn
Hukum adalah gejala sosial tidak ada masyarakat yang tidak mengenal hukum maka hukum itu menjadi suatu aspek kebudayaan yaitu agama, kesusilaan, adat istiadat, dan kebiasaan
9.
S.M. Amir, S.H.
Hukum adalah peraturan, kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma-norma dan sanksi-sanksi
10.
Soerojo Wignjodipoero, S.H.
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat

MANFAAT PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

           Pengertian pendapatan nasiolnal berdasarkan metode produksi adalah barang dan jasa yag dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah pengeluarang secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu periode ( satu tahun ). Sedangkan berdasarkan metode pendapatan, pendapatan nasional yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor - faktor produksi ( rumah tangga ) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun.
           Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun. Penghitungan pendapatan nasional yang dilakukan secara teliti dan cermat akan memberikan manfaat bagi pemerintah untuk dijadikan pedoman dalam mengambil kebijakan ekonomi. Berikut ada beberapa manfaat penghitungan pendapatan nasional, diantaranya :
1.    Menjadi Sumber Informasi bagi Pemerintah
          Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan - kebijakan yang telah diambil. Seandainya pertumbuhan ekonomi sebesar 5 %, perhitungan pendapatan nasional tersebut yang akan dijadikan sebagai salah satu acuannya. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran masyarakat suatu negara.
          Kecenderungan ( trend ) perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk membeli lebih banyak kendaraan pribadi. Kenaikan jumlah kendaraan pribadi akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia, juga polusi udara akan bertambah. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan program pelebaran jalan lebih dini serta penanggulangan polusi udara.
2.    Mengetahui Struktur Perekonomian
          Dari perhitungan pendapatan nasional, dapat diketahui struktur perekonomian suatu negara, apakah negara tersebut termasuk negara industri, negara agraris, atau negara yang unggul dalam bidang jasa. Selanjutnya, hasil dari perhitungan pendapatan nasional dapat digunakan untuk menentukan ke mana perekonomian bergerak, berapa laju kecepatan geraknya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu sasaran. Misalnya, jika sumbangan terahdap pendapatan nasional lebih besar daripada sektor industri, maka struktur perekonomian negara tersebut bergerak ke negara industri.
3.    Mengetahui dan Membandingkan Perekonomian Antardaerah atau Antarnegara
                 Dengan membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk daerah masing - masing, akan diketahui kehidupan ekonomi daerah yang satu berbeda dengan daerah lainnya.
4.    Memperkirakan Perubahan Pendapatan Nyata
                 Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui perubahan pendapatan nyata penduduknya.
5.    Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antarnegara
                 Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan tersebut dapat dilaksanakan berdasarkan wilayah, seperti negara - negara anggota ASEAN, antarnegara maju, atau antarnegara berkembang.
6.    Membandingkan Perekonomian dari Setiap Periode
                 Dengan membandingkan pendapatan nasional setiap waktu dari tahun ke tahun, dapat memberi keterangan apakah ada peningkatan atau penurunan dalam perekonomian, apakah ada perubahan struktur atau tidak, dan dihubungkan dengan jumlah penduduk, apakah terdapat kenaikan atau penurunan dalam pendapatan per kapita.
7.    Mengetahui Tingkat Kemakmuran Masyarakat
                     Tingkat kemakmuran masyarakat dapat diketahui melalui perhitungan pendapatan nasional.             Jika nilai pendapatan nasional semakin tinggi, maka tingkat kemakmuran masyarakat negara tersebut pun       akan semakin tinggi. Di Indonesia, tingkat kemakmuran masyarakat masih tergolong rendah. Oleh sebab       itu, perlu kerja keras dari pemerintah dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat.

PERBEDAAN MIKROEKONOMI DAN MAKROEKONOMI

Bahan Analisis
Mikroekonomi
Makroekonomi
Harga
Analisis harga tentang suatu barang tertentu
Analisis harga tentang harga keseluruhan
Unit analisis
Analisis tentang tingkah laku pelaku ekonomi tertentu seperti produsen dan konsumen
Analisis tentang permasalahan ekonomi secara keseluruhan seperti produksi nasional, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi
Tujuan analisis
Memahami bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi agar dicapai kombinasi yang tepat
Menganalisis pengaruh kegiatan ekonomi tertentu terhadap kinerja perekonomian secara nasional

MAKROEKONOMI

A.      Definisi Makroekonomi
          Makroekonomi atau ekonomi makro adalah bidang ilmu yang mempelajari keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat – sifat umum harga barang.
B.      Perkembangan Teori Makroekonomi
     Sebelum tahun 1930-an, para ekonom lebih memerhatikan ekonomi mikro, khususnya teori harga, sehingga ekonomi makro cenderung diabaikan. Tepat pada tahun 1930-an, terjadi depresi besar ( great depression ), yang membuat para ekonom berbalik dan memberi perhatian besar terhadap ekonomi makro.
Dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik, gagasan – gagasan yang berasal dari John Maynard Keynes, menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya buku yang berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 1973 yang ditulis oleh J. M. Keynes, seorang ahli ekonomi Universitas Cambridge, Inggris. Gagasan – gagasannya sangat berpengaruh dalam bidan ekonomi makro, yang kemudian disebut Ekonomi Keynesian.
C.      Tujuan Makroekonomi
          Ekonomi makro memiliki beberapa tujuan, di antaranya menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan, serta mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja dan tumbuh secara seimbang.
D.      Aspek – aspek Makroekonomi
          Dalam makroekonomi terdapat beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut :
1.        Pendapatan nasional
2.        Neraca pembayaran dan kurs valuta asing
3.        Kesempatan kerja
4.        Inflasi
5.        Pengangguran
6.        Investasi
7.        Pertumbuhan ekonomi
8.        Suku bunga dan perkembangan pasar saham
9.        Produksi industri
10.    Peran pemerintah
11.    Tabungan masyarakat
E.      Permasalahan – permasalahan Makroekonomi
          Ada tiga masalah ekonomi makro jangka pendek yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah yang dimaksud yaitu :
E.1       Masalah Inflasi
            Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir semua negara. Yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu keadaan kecenderungan kenaikan harga – harga secara umum dan terus – menerus. Oleh sebab itu, kondisi semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
            Walaupun inflasi tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, tetapi inflasi tetaplah menjadi suatu masalah perekonomian, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi, dan dapat menyebabkan perubahan output serta kesempatan kerja dalam masyarakat.
E.2      Masalah Pengangguran
            Pengangguran terjadi karena jumkah tenaga kerja atau pencari kerja lebih banyak dibandingkan kesempatan kerja yang tersedia. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh ( full employment ) atau tidak. Secara teoritis, perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan.
            Di Indonesia, upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana ( KB ) merupakan salah satu alternatif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan pembangunan ekonomi tidak mempunyai arti jika bersamaan perkembangannya bersamaan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi.
E.3      Masalah Ketimpangan dalam Neraca Pembayaran
            Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka wkatu satu tahun. Transaksi – transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran menyangkut barang – barang dan jasa, dalam bentuk ekspor maupun impor, transaksi finansial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi – transaksi yang bersifat unilateral, seperti pembayaran transfer dari orang – orang yang tinggal di luar negeri.
                     Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasinya. Dalam jangka panjang, permasalahan ekonomi makro menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.

MIKROEKONOMI

A.          Definisi Mikroekonomi
Mikroekonomi atau ekonomi mikro memiliki berbagai pengertian berdasarkan sudut pandang tertentu. Dalam sebuah buku, ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Berdasarkan sumber lain, definisi ekonomi mikro ialah suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang membahas tentang bagian – bagian terkecil dari keseluruhan ilmu ekonomi.
B.      Perkembangan Teori Mikroekonomi
     Seorang ekonom berkebangsaan Inggris, Adam Smith, yang dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi, adalah orang yang pertama kali mengembangkan ilmu ekonomi mikro. Oleh karena itu, teori ekonominya disebut ekonomi laissez fairez atau ekonomi liberal. Perkembangan tersebut terjadi pada abad ke – 18 dan 19, yang kemudian selanjutnya dikembangkan kembali oleh beberapa ahli ekonomi klasik, seperti David Ricardo, Marshall, dan Pigou.
C,      Tujuan Mikroekonomi
 Ada beberapa tujuan dari dibuat atau ditetapkannya mikroekonomi, diantaranya :
1.  Menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
2. Menganalisis kegagalan pasar, yaitu keadaan ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien.
3.   Mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
4.  Mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual, yaitu individu sebagai konsumen, indivudi sebagai pemilik faktor produksi, dan individu sebagai produsen.
5.   Mempelajari cara individu dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki, sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum.
6.    Ceteris Paribus, asumsi secara teori dimana setiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu – individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro.
D.      Aspek – aspek Mikroekonomi
 Di dalam ekonomi mikro, terdapat beberapa aspek, antara lain sebagai berikut :
          1.    Analisis biaya dan manfaat
2.    Teori permintaan dan penawaran
3.    Elastisitas
4.    Bentuk-bentuk pasar
5.    Industri
6.    Teori biaya nilai guna
7.    Teori produksi
8.    Keseimbangan umum ( general equilibrium )
9.    Keadaan pasar dalam informasi asimetris
10.  Pilihan dalam situasi ketidakpastian
11.  Berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan
E.      Teori Analisis Mikroekonomi
          Analisis ekonomi mikro terdiri dari teori harga, teori produksi, dan teori distribusi. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
          E.1      Teori Harga
            Di dalam teori harga, membahas tentang proses pembentukan harga oleh interaksi antara penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor – faktor yang memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk – bentuk pasar, dan sebagainya.
E.2      Teori Produksi
            Teori produksi menganalisa mengenai masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor – faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba atau keuntungan maksimum tercapai.
E.3      Teori Distribusi
               Teori distribusi membahas faktor – faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
          Untuk menyusun teori – teori di atas, para ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan pada anggapan – anggapan dasar tertentu. Pertama, setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis rasional, artinya para konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimal dari setiap barang dan jasa yang dikonsumsi, sedangkan produsen selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Kemudian, setiap subjek ekonomi mempunyai informasi yang lengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar. Ketiga, tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para ahli ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan yang terjadi di pasar.
                        Berdasarkan anggapan – anggapan tersebut, para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan kesempatan kerja penuh akan tercapai ( full employment ).