Jumat, 23 November 2012

Benderang Dibalik Gulita

Amanat hati yang telah terikat
Nestapa bumi yang tengah terpecah
Nadakan simphony kematian
Indah memang jika tak ada dusta
Seruan-seruan alam di bawah langit
Asingkan raga yang tak mampu bertahan

Pucuk mega yang terhampar di langit
Ulasan benderang dibalik gulita
Tidurkan jiwa-jiwa tak berdosa
Riang tawa yang dulu ada
Itu kini hanya sebatas khayal dalam mimpi yang tak pernah berakhir

Derita
Ingin sekali ku meniupkannya hingga tak kembali
Elegi
Rasa yang ingin ku lenyapkan
Amarah
Yang ingin ku hempaskan
Asmara
Nuranikan cinta yang ingin sekali ku rasakan
Isukan kedamaian di atas kehampaan

(Cipt. Farda Rahma Amalia)

Sabtu, 17 November 2012

Desah Perjuangan

Rindang dedaunan di malam itu
Indah sinar rembulan di kala itu
Desah perjuangan yang kuat
Hilangkan sebuah kesunyian yang menerpa
Arungi sungai kebahagiaan yang mengalir lembut

Rasa akan cinta
Angan untuk terbang
Hidupi sebuah lilin dalam kegelapan
Mematikan sebuah kegelisahan
Aura metafora yang terbangun
Nama yang penuh arti
Iringi setiap hembusan nafas
Keluh kesah yang tercipta
Anginkan debu yang menyesakkan

Andaikan aku mempunyai waktu lebih lama
Lekuk kehidupan akan terus ku jalani dengan senyuman
Meskipun raga kian mendesak
Amarah tak kunjung pergi
Tak akan menghempaskan jiwaku begitu saja
Intan permata kan tetap bersinar
Naungi sisa nafas yang ku punya

(Cipt. Farda Rahma Amalia)

Puspa Melatiku

Asa kehidupan yang pernah ku rasa
Noda kusam yang pernah tertulis
Desir pantai yang menyentuhku
Iringkan kata-kata hatiku
Akan ku hapus tinta kotor dalam suciku
Nirmala awan kan menemaniku
Indahkan lembaran baru dalam hidupku

Puspa melati yang mewangi
Redupkan hitam dalam putihku
Aku bagaikan bulan yang baru terlahir
Tak ada lagi setetes noda tinta dalam hatiku
Ini adalah hidupku
Waktu akan setia menemani ragaku
Isikan kenangan manis untuk diriku

(Cipt. Farda Rahma Amalia)

Kertas Kehidupanku

Ayat - ayat cinta yang kau ucapkan
Impian - impian rindu yang kau ungkapkan
Naluri jiwa yang kau korbankan
Iringi detik - detikku yang kan berakhir

Andaikan Tuhan memberikan waktu emas untukku
 Ingin ku merasakan kembali setiap kenangan yang telah terukir
Namamu yang tertulis dalam kertas suci hidupku
Isyaratkan akan cinta yang tak kan pernah berakhir

(Cipt. Farda Rahma Amalia)

Lembayung Kebahagiaan

Saat September baru saja menghampiri
Saat awan masih setia melindungi
Saat langit senantiasa menemani
Dan saat itulah terlahir sebuah harapan

Farda, itulah aku
Aku terlahir dalam kesederhanaan
Romansa nama yang tercipta dalam lembayung kebahagiaan
Dan tak lepas dari arti sebuah kesunyian

Dengan sebuah arti menyendiri
Seringkali aku merasakan sepi
Aku ingin selalu melihat pelangi
Meskipun rasa sunyi enggan untuk pergi

Angin, bisikanlah melodi indah untukku
Burung, senandungkanlah nada-nada kedamaian bagiku
Matahari, sinarilah jalanku ini
Dan cinta, temani ragaku hingga mataku kan terpejam untuk selamanya

(Cipt. Farda Rahma Amalia)